11.09.2011

Tentang Android

Secara harfiah yang merunut pada fungsinya, Android adalah sebuah Operation System (OS) yang berbasis Linux, dimana Android menyediakan ruang bagi para pengembang pihak ketiga untuk menciptakan aplikasi sendiri yang digunakan pada berbagai piranti dengan platform Android, baik pada Smartphone maupun Tablet PC.

Android pada awalnya dikembangkan oleh Android Inc. pada tahun 2003, sebuah perusahaan teknologi yang memiliki basis produksi pada pengembangan Software untuk ponsel, dalam perkembangannya pada tahun 2005 Android Inc. kemudian diakuisisi oleh Google, yang kemudian mengembangkan secara terpadu fungsi perangkat Android pada ponsel, hingga kemudian Google membentuk Open Handset Alliance, sebuah konsorsium dari 34 perusahaan teknologi dan telekomunikasi terkemuka. Dimana tujuan pembentukan Open Handset Alliance adalah sebuah deklarasi untuk mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Sebagai bukti atas keseriusan Google mengembangkan Android, Google merilis kode-kode bahasa pemograman Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi software terbuka bagi perangkat seluler dan secara terpadu terus mengembangkan Android dengan kernel Linux yang dimodifikasi.

Hal yang membedakan OS Android dengan OS pada perangkat seluler lain seperti Symbian, Blackberry dan iPhone adalah mengenai Open Source pada OS Android, sehingga kemudian penggunaan Android tidak terbatas pada satu vendor handphone saja, selain itu Android juga disediakan secara gratis sesuai dengan prinsip Open Source sehingga banyak menarik minat vendor handphone pada perangkat selular mereka, diantaranya adalah Samsung, HTC, Sony Ericsson, LG, Motorolla, bahkan vendor lokal seperti Nexian, IMO, dll

Kelebihan lain yang diusung Google terhadap Android adalah mengenai integrasi penuh setiap perangkat Android dengan berbagai layanan Google, termasuk Blogger, Youtube, Picassa dan anak perusahaan Google lainnya. Selain itu Android juga didukung oleh Android Market yang dikembangkan sebagai wadah untuk mengoptimalkan prinsip Open Source, dimana saat ini jumlah aplikasi pada Android Market telah mencapai angka 125.000 aplikasi yang kebanyakan gratis dan dikembangkan oleh pihak ketiga. Untuk menghadapi pesaingnya dan meningkatkan layanan Android Market dalam pengembangan konten, Google mengadakan kompetisi aplikasi mobile, dimana kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi pengembang yang terpilih. Sejak pertama kali dirilis Android telah melakukan berbagai perubahan serta perbaikan, baik dalam masalah bug maupun penambahan fitur baru, dan di setiap rilis versi barunya Android menggunakan nama yang unik berdasarkan nama hidangan makanan penutup.


Versi Android :

Android versi 1.1
Dirilis oleh Google pada Maret 2009, versi dasar ini dilengkapi dengan pembaruan revolusioner pada Aplikasi, Jam Alarm, Voice Search pada Google, Integrasi pada layanan Gmail serta fitur Push Email.

Android versi 1.5 Cupcake
Pada Mei 2009, Android versi 1.5 Cupcake dirilis, pembaruan pada versi ini yaitu kemampuan merekam dan menonton video dengan kamera, berbagai integrasi dengan layanan Google seperti Google Maps mengunggah video ke Youtube maupun gambar ke Picassa langsung dari perangkat telepon, fitur Bluetooth A2DP dengan kemampuan otomatis terhubung pada headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang disesuaikan pada sistem.

Android versi 1.6 Donut
Versi 1.6 Donut dirilis pada September 2009 dengan peningkatan pada proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN, galeri yang memungkinkan untuk menyadur foto yang akan dihapus, peningkatan pada kamera dan camcorder, galeri yang terintegrasi pada file, dukungan pada jaringan CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gesture layar, Text to Speech Engine serta Text to Change Speech atau dikenal sebagai fitur teks suara, kemampuan dial kontakm, serta pengadaan resolui VWGA.

Android versi 2.0 / 2.1 Eclair
Desember 2009 Android versi 2.0 / 2.1 dirilis dengan peningkatan optimal pada fungsi hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan pada User Interface dengan browser baru yang mendukung HTML5, peningkatan pada daftar kontak, Bluetooth 2.1, dan peningkatan pada fungsi kamera seperti dukungan flash pada kamera 3.2 MP dan digital zoom.

Android versi 2.2 Frozen Yoghurt (Froyo)
Pada Mei 2010 versi 2.2 Froyo resmi diluncurkan, perubahan umum pada versi ini antara lai dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja aplikasi hingga 5 kali lebih cepat, integrasi V8 Java Script engine yang sebelumnya digunakan pada Google Chrome untuk mempercepat rendering pada browser, pemasangan aplikasi pada SD Card, kemampuan WiFi Tethering (menjadi hotspot portable bagi perangkat lain)

Android versi 2.3 Gingerbread
Android versi baru kembali diluncurkan pada Desember 2010, versi 2.3 Gingerbread, perubahan pada versi ini antara lain peningkatan fungsi copy paste, User Interface (layar antar muka) yang didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization serta bass boost), kemampuan Near Field Communication (NFC), serta dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

Android versi 3.0 / 3.1 Honeycomb
Android versi 3.0 / 3.1 Honeycomb dirancang secara khusus untuk perangkat tablet, dengan ukuran layar yang lebih besar. Honeycomb mendukung multi prosesor dan akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis, serta Power Management. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom, sedangkan di Indonesia tablet Honeycomb yang populer adalah Samsung Galaxy Tab. Terkait untuk mencegah penyalahgunaan Honeycomb oleh perusahaan yang ingin memasang Honeycomb pada Smartphone, Google kemudian menutup sementara akses ke Source Code Honeycomb, hal ini dilakukan Google untuk menghindari citra buruk sebelumnya dimana banyak perusahaan yang menggunakan Android versi Froyo kebawah pada tablet PC sehingga memberi kesan buruk pada Android.

Android versi 4.0 Ice Cream Sandwich
Android Ice Cream Sandwich ini baru saja dirilis Oktober lalu, setelah berulang kali penundaannya yang dijadwal akan rilis pada Mei namun oleh berbagai kendala teknis terpaksa beberapa kali diundur,Android 4.0 ini dianggap sebagai penyempurnaan dan kombinasi antara Gingerbread dengan Honeycomb, yang dapat digunakan di Smartphone maupun komputer tablet. Dalam kemunculannya Ice Cream berbagai fitur teknologi yang lebih menggiurkan dari para pesaingnya, salah satunya adalah penggunaan fitur Face Unlock dimana identifikasi wajah digunakan sebagai pembuka kunci, kemudian fitur Android Beam dengan penggunaan teknologi Near Field Communication (NFC) untuk sharing data layaknya bluetooth namun dengan cara yang lebih simple, hanya cukup sekali tap, maka file akan berpindah, penambahan lain terlihat pada User Interface yang semakin bersahabat serta integrasi penuh pada layanan Google+.

Android Jelly Bean
Android versi ini dikabarkan sebagai 'hidangan penutup' berikutnya menyusul Ice Cream Sandwich, menyusul bocornya kabar dari petinggi Android.inc mengenai penerus OS Android, walaupun masih berupa rumor tentunya Jelly Bean akan membawa perubahan yang lebih maju dalam sistem Android.

Android tercatat sebagai OS peranti lunak seluler dengan pertumbuhan dan penetrasi pasar yang sangat signifikan, terutama di pasar Amerika Eropa, sebagai catatan statistik oleh kalkulasi lembaga Gartner pada tahun 2012 diperkirakan Android akan menguasai 49,2% Market Share pada pangsa Smartphones, jauh meninggalkan pesaingnya seperti Iphone, Blackberry dan Symbian, selain itu pada 2015 sekitar 630 juta Smartphone akan terjual di seluruh dunia, dimana sekitar 50% menggunakan Android sebagai OS, sedangkan data yang dimiliki Google saat ini mencatat bahwa di seluruh dunia sekitar 500.000 perangkat seluler Android diaktifkan setiap harinya, dengan tingkat pertumbuhan yang mencapai 4,4% per minggu.


Untuk pasar Indonesia sendiri geliat Android begitu mengesankan, dimana Samsung kemudian manjadi Market Leader di Indonesia dengan memproduksi perangkat seluler baik Smartpone maupun tablet, selain itu vendor lokal selama ini memiliki citra sebagai produsen handphone kelas 2 yang akrab dikenal handphone China juga banyak yang mencoba masuk ke pasar Android, seperti Nexian, IMO, Huawei, dll.

Walaupun kemudian dalam penetrasi awalnya di pasar smartphone Indonesia piranti Android mengalami beberapa kendala, salah satunya mengenai Touchscreen Key pada Android yang kurang akrab bagi pasar Indonesia, selain itu saat ini belum ada provider jaringan seluler yang benar-benar serius menggarap layanan data Android (seperti halnya pada Blackberry), dan yang tak kalah penting pada awal kemunculan Android di Indonesia adalah harganya yang sangat mahal, namun hal tersebut sudah tidak menjadi penghalang lagi, seiring semakin beragamnya vendor yang menjual Android dengan harga yang sangat bersaing, khususnya bagi kalangan Low End.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons